Asal Usul Kucing Jadi Hewan Istimewa bagi Masyarakat Jepang





Sumber: https://www.flickr.com/

Kucing merupakan binatang lucu nan menggemaskan yang biasanya dijadikan hewan peliharaan bagi sebagian orang. Namun, selayaknya hewan peliharaan pada umumnya, kucing diperlakukan sewajarnya kita memelihara seekor binatang tanpa ada perlakuan spesial layaknya manusia. Namun, bagi masyarakat di negara Jepang, kucing adalah hewan yang diperlakukan secara khusus dan sangat istimewa. Bahkan, dikatakan bahwa orang Jepang lebih memilih kucing ketimbang anjing sebagai hewan peliharaan mereka.

Kucing juga bahkan telah dipelihara oleh kaisar-kaisar Jepang pada zaman dahulu kala. Hal tersebut karena terdapat mitos yang beredar bahwa kucing merupakan hewan kesayangan bagi dewa matahari menurut kepercayaan Jepang, yaitu Dewa Amaterasu.

Selain itu, kita juga sudah tidak asing dengan ‘ManekiNeko’, yakni patung kucing berukuran kecil khas Jepang yang selalu melambaikan satu tangannya. Patung yang memiliki simbol rezeki dan kemakmuran tersebut dibuat menurut kepercayaan orang-orang Jepang yang menganggap kucing dapat mendatangkan rezeki yang berlimpah.

Bagi masyarakat Jepang, kucing adalah hewan keramat yang mereka percayai jika seseorang dengan sengaja membunuh seekor kucing, maka ia akan dirundung kesialan akibat amarah dewa sepanjang sisa hidupnya di dunia.

Paham yang dianut orang-orang Jepang terhadap hewan kucing sebetulnya hampir serupa dengan kepercayaan lainnya. Di Indonesia misalnya, masyarakat kita percaya bahwa saat seseorang menabrak kucing dan mayatnya tidak dikubur dengan baik, maka akan membawa kesialan bagi pelaku yang membunuh kucing tersebut.

Pun begitu dengan kepercayaan mayoritas muslim yang menghormati kucing sebagai hewan peliharaan kesayangan Rasulullah SAW. Sedangkan, di kepercayaan agama lain, kucing juga dipercaya memiliki kekuatan untuk menangkal roh-roh jahat yang konon bagi orang yang memelihara kucing di rumahnya, akan terbebas dari gangguan makhluk halus seperti hantu.

Begitu istimewanya orang Jepang memperlakukan seekor kucing, bahkan saat matipun mereka tidak segan untuk mengadakan acara pemakaman khusus bagi sang kucing kesayangan layaknya upacara kematian pada manusia. Mereka akan menancapkan sepasang dupa sebagai pengantar doa agar arwah kucing tersebut bisa diterima dengan baik di Kerajaan Dewa.

Orang Jepang percaya bahwa konon nantinya, arwah kucing tersebut akan mengadukan perlakuan baik yang ia terima semasa hidup dan kematiannya kepada Dewa yang kemudian majikan yang merawat semasa hidupnya akan diberkati sesuai dengan perlakuan baiknnya terhadap sang kucing. Diluar itu, juga terdapat beberapa peribahasa atau perumpamaan dalam Bahasa Jepang yang menggunakan kata “kucing” (neko) dalam kosa katanya. Seperti salah satunya, yaitu peribahasa “lidah kucing” (nekojita) yang ditujukan kepada seseorang yang tidak mampu makan makanan dalam keadaan panas karena lidahnya yang sensitif.

Kucing Dalam Kepercayaan dan Tradisi Jepang


Sumber: https://grapee.jp/

Menilik dari sejarah, hubungan orang Jepang dengam kucing telah berlangsung cukup lama, yakni lebih dari 1000 tahun yang lalu. Mulai dari para kaum bangsawan, hingga perlahan binatang berbulu menggemaskan ini juga mulai dipelihara oleh masyarakat umum di rumah-rumah mereka. Bahkan, pada masa itu, terdapat sebuah kuil yang khusus dibangun untuk memuja kucing sebagai salah satu Dewa menurut kepercayaan di Jepang selama berabad-abad lamanya.

Kucing begitu dihormati oleh orang Jepang karena dipercaya membawa keberuntungan dan hal-hal positif lainnya. Bahkan, ada satu mahkluk mitologi Jepang bernama Nekomata. Makhluk tersebut berwujud kucing yang hidup dalam rentang usia tertentu dan ditumbuh dua helai ekor, serta dapat berdiri dengan dua kaki belakangnya dan mampu berbicara layaknya seorang manusia.

Patung kucing yang paling populer di Jepang adalah maneki-neko (招 き 猫) yang diyakini mengundang berkah. Patung yang biasanya dijadikan pajangan di toko-toko atau rumah tersebut memiliki ciri khas berdiri tegak dengan satu tangannya dilambaikan seakan memberi sebuah isyarat khusus. Konon, menurut legenda di Jepang, dahulu kala ada seorang tuan tanah yang melihat seekor kucing yang melambaikan tangan kepadanya. Karena merasa terpanggil oleh gerakan tangan sang kucing, ia pun mendekati kucing tersebut dan tanpa disangka tiba-tiba menyambar dengan cepat sebuah kilatan petir tepat di tanah yang ia pijak sebelum mendekati kucing tersebut. Akhirnya, sang tuan tanah itu meyakini bahwa ia telah diselamatkan oleh seekor kucing yang seolah memanggilnya dari kejauhan. Sehingga, tangan pada maneki-neko yang terus melambai itu menjadi sebuah simbol keberuntungan bagi keyakinan di masyarakat Jepang.



Sumber: https://fr.peak-experience-japan.com/

Keistimewaan kucing bagi orang Jepang juga dapat dilihat melalui karya-karya seni yang menggambarkan karakter kucing sebagai tokoh utamanya. Pada periode Edo (1603-1868), dua orang pengrajin karya seni cukil kayu lukisan Jepang (ukiyo-e) bernama Hiroshige Utagawa dan Kuniyoshi Utagawa menggambarkan kucing sebagai subjek utama lukisannya.


Kemudian, di periode selanjutnya, yakni periode Meiji (1868-1912), seorang novelis kondang, Soseki Natsume menulis novelnya yang sangat terkenal berjudul “I Am a Cat” (Wagahai wa Neko de aru). Bahkan, di masa sekarang pun, kita dapat menjumpai karakter-karakter kucing populer dalam sebuah ilustrasi manga dan anime modern Jepang, sebut saja beberapa contohnya seperti Hello Kitty, Doraemon, hingga Cyborg Kuro-chan.

Hal-Hal Menarik Serba Kucing di Jepang


1. Stasiun Kishi, Surganya Pecinta Kucing 

 Sumber: https://commons.wikimedia.org/

Stasiun unik ini berlokasi di Kinokawa, Prefektur Wakayama, Jepang dan menjadi salah satu destinasi wisata menarik bagi para pecinta kucing di seluruh Jepang.

Stasiun Kishi dikenal namanya berkat seekor kucing betina lucu dengan bulu bermotif belang tiga yakni putih-hitam-cokelat. Kucing yang bernama Tama itu berprofesi sebagai kepala stasiun disana, sekaligus menjadi penggerak aktifnya kembali jalur kereta yang sebelumnya sempat dihentikan tersebut.

Stasiun Kishi memiliki konsep desain yang unik dan menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung yang datang dengan menghadirkan tema serba kucing yang lengkap, mulai dari bentuk bangunan, kereta berdesain serba kucing bernama Tama Densha, museum dan café kucing, pernak-pernik lucu, hingga ornamen dan lukisan-lukisan kucing Tama yang banyak bertebaran disini.

2. Tama Si Kucing yang Berprofesi Sebagai Kepala Stasiun 

 Sumber: https://zoomingjapan.com/

Seperti disinggung sebelumnya, di Jepang terdapat seekor kucing yang berprofesi sebagai seorang kepala stasiun Kishi sejak tahun 2007 lalu. Kucing imut bernama Tama ini dianggap penyelamat perusahaan kereta api di jalur Kishigama yang terus alami kerugian pada periode tahun 2004. Namun, sejak Tama menjabat sebagai kepala stasiun sampai tahun 2015, tercatat 1,1 miliar yen atau sekitar Rp 144,8 miliar berhasil dikontribusikan kepada perekonomian daerah setempat berkat keberadaan Tama. Pihak perusahaan Kereta Listrik Wakayama pun mengungkapkan bahwa terjadi kenaikan jumlah penumpang hingga hampir 300.000 orang pertahunnya sejak kehadiran kucing yang menggemaskan tersebut.

Tama menghembuskan nafas terakhir pada tahun 2015 lalu di usianya yang ke-16 tahun dan dihadiri ribuan orang yang hendak menyaksikan pemakaman Sang ‘Kepala Stasiun Abadi yang Terhormat’ itu. Dalam tradisi agama Shinto, Tama dianggap sebagai dewi Kereta Listrik Wakayama. Selepas kepergiannya, ia lantas digantikan oleh kucing penerus selanjutnya sebagai Kepala Stasiun Kishi bernama Nitama yang tak kalah menggemaskan.

3. Pulau Kucing di Jepang 


Sumber: https://virily.com/

Di Jepang, terdapat sebuah pulau yang dihuni ratusan kucing yang bahkan jumlahnya melebihi penduduk yang tinggal di pulau tersebut. Pulau kucing ini berada di Pulau Tashirojima di Miyagi, dan Ainoshima di Fukuoka.

Penduduk setempat meyakini bahwa memberi makan kucing dapat membawa keberuntungan dan kekayaan, yang menjadikan kucing-kucing di pulau ini diperlakukan sangat istimewa. Kucing-kucing liar yang biasa terlihat sedang tertidur di jalanan dan bersandar di bebatuan tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi turis asing maupun lokal.

Namun, walaupun banyak ditemui dimana-mana, terdapat sebuah peraturan tertulis dalam Bahasa Jepang, Inggris, dan Korea yang berisi larangan memberi makan kucing-kucing imut ini. Tapi jangan khawatir, kalian masih bisa kok untuk sekedar bercengkrama sambil mengambil berfoto selfie ria bareng kucing-kucing ini.

4. Kartu Identitas Kucing 

 Sumber: http://soranews24.com/

Pada manusia, sudah sewajarnya masing-masing dari kita memiliki kartu identitas atau tanda pengenal yang biasa disebut KTP (Kartu Tanda Penduduk). Namun, di daerah Prefektur Kanagawa, Jepang terdapat jasa pembuatan kartu identitas untuk seekor kucing peliharaan yang diusung oleh pemerintah setempat bekerjasama dengan perusahaan media seputar hewan peliharaan, Peco membuat terobosan unik berupa pembuatan KTP bagi kucing melalui situs web resmi Peco. Di dalam kartu identitas tersebut berisi nama, foto, tanggal lahir, jenis kelamin, serta nama kita selaku pemilik si kucing.

Selebihnya, ada juga kolom opsional yang diisi kemampuan khusus, bahkan motto pribadi yang dimiliki kucing peliharaan masyarakat disana. KTP kucing ini tidak memiliki rupa kartu fisik, namun hanya berbentuk data digital saja yang juga bisa disimpan di ponsel atau PC.

Nantinya, data ini mempermudah pemilik saat kehilangan kucingnya karena telah memiliki data-data yang valid dan akan dicocokkan oleh Peco. Selain itu, Peco juga menawarkan layanan pemasangan microchip pada hewan peliharaan untuk memudahkan pelacakan saat terjadi kehilangan.

5. Toilet Canggih Khusus Untuk Kucing 

 Sumber: https://www.japan-finder.jp/

Salah satu perusahaan raksasa asal Jepang yang bergerak di bidang elektronik, Sharp bekerjasama dengan Universitas Tottori baru-baru ini menciptakan toilet canggih khusus untuk kucing.

Toilet portable ini dilengkapi dengan sensor canggih yang mampu mengukur secara otomatis berat badan, banyaknya kotoran yang dikeluarkan, serta durasi kucing saat menggunakan toilet unik yang satu ini.


Kemudian, data-data tersebut nantinya terhubung dengan aplikasi khusus yang terhubung ke internet didalam ponsel pintar si pemilik kucing. Data-data khusus itu penting diketahui pemilik karena berkaitan dengan tingkat kesehatan kucing yang dideteksi saat menggunakan toilet ini.


Toilet canggih buatan Sharp ini mulai dijual Juli 2018 lalu dengan kisaran harga 25 ribu yen atau sekitar Rp 3 juta. Sedangkan, biaya dalam menggunakan fitur aplikasi khusus di ponsel pintar kita sekitar 300 yen atau Rp 40 ribu per bulannya.

6. “Nyan Nyan Nyan Day”, Peringatan Spesial Hari Kucing


Sumber: https://www.j-subculture.com/

Di Jepang, ada sebuah perayaan khusus untuk kucing bernama Hari Kucing yang dalam Bahasa Jepang disebut “Neko no Hi” (猫の日) atau biasa dikenal dengan sebutan Nyan Nyan Nyan Day, yang diperingati setiap tanggal 22 Februari setiap tahunnya. Nama perayaan ini berasal dari suara kucing dalam Bahasa Jepang yang terdengar berbunyi ‘nyaa’ atau ‘nyan’. Penetapan Hari Kucing berdasarkan pada survei yang diadakan pada tahun 1987 di kalangan masyarakat Jepang yang rata-rata memilih peringatan unik ini jatuh pada tanggal 22 Februari.

Selain itu, pengucapan angka tanggal 22-2 dalam Bahasa Jepang dibaca ‘ni’ yang terdengar serupa dengan suara kucing, yaitu ‘nyaa’ atau ‘nyan’. Pada perayaan Nyan Nyan Nyan Day, jika kalian berkunjung ke café-café di Jepang, biasanya akan disuguhi hidangan-hidangan spesial bertema serba kucing. Contohnya, seperti minuman dengan hiasan topping whiped cream yang diberi potongan biskuit diatasnya hingga menyerupai kepala kucing lengkap dengan sepasang kupingnya.

Nah, bagi kalian yang tertarik berkunjung langsung ke Jepang dan merasakan langsung dunia serba kucing yang menggemaskan disana, tidak cukup hanya dengan mempersiapkan segala perbekalan fisik dan informasi umum terkait Jepang saja. Namun, perlu juga untuk mempersiapkan kemampuan berbahasa Jepang yang baik dan benar dengan terus berlatih rutin sampai mahir, sekaliguas fasih dalam melafalkan Bahasa Jepang.

Atas dasar itulah, Tensai Nihongo Bunka Gakuin hadir sebagai LKP Bahasa Jepang terdepan dan terpercaya nomor 1 di Karawang, bahkan Jawa Barat. Kami telah berkiprah selama lebih dari 8 tahun melayani masyarakat akan kebutuhan jasa kursus dan pelatihan Bahasa Jepang.


Tensai juga akan membuka baru kelas reguler edukasi Bahasa Jepang level N5-awal di jadwal hari minggu siang pukul 14.00-18.30 WIB. Pendaftaran dibuka sampai tanggal 8 Maret 2020. Eiiitss… khusus bulan Maret ini, ada Promo Menarik buat Kamu yang mendaftar jadi siswa Tensai! Gratis gantungan kunci menarik dari Tensai, bagi kalian yang segera melakukan registrasi pendaftaran. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, daftar langsung ke kantor Tensai Nihongo Bunka Gakuin, promo terbatas lho!

Profil Singkat Jasa Penerjemah Tensai Nihongo Bunka Gakuin



Tensai juga menyediakan layanan jasa penerjemah Bahasa Jepang-Indonesia yang terpercaya dan bersertifikasi. Jangan ragu memilih jasa layanan Tensai, karena Kami terus berkomitmen dengan memberikan service terbaik bagi pelanggan setia Tensai. Kami juga setia menjaga kepercayaan konsumen akan layanan jasa penerjemah cepat Bahasa Jepang dari dan ke Bahasa Indonesia.

Kami memiliki kantor pusat yang dekat dengan pusat Kota Karawang. Hanya butuh jarak tempuh 10 menit dari Akses Gerbang Tol Karawang Barat, serta 15 menit saja dari Stasiun Kereta Api Karawang. Tensai juga telah bekerjasama dengan lebih dari 80 perusahaan besar di kawasan perindustrian Karawang dan sekitarnya.

Bagi Anda yang merasa tertarik dengan jasa layanan yang Kami tawarkan, dapat segera mendatangi kantor pusat Tensai Nihongo Bunka Gakuin yang berlokasi di Ruko Emporium, Jl. Galuh Mas Raya No.5, Sukaharja, Kec. Telukjambe Timur, Kab. Karawang, Jawa Barat. Atau bisa juga dengan menghubungi layanan kontak pelanggan Kami, dan mengakses akun-akun sosial media pribadi Tensai agar dapat terus mengupdate informasi-informasi terbaru seputar Jepang dan kebudayaannya.
  • Facebook : Tensai Nihongo Bunka Gakuin
  • Instagram : kursusjepangkarawang
  • YouTube : Tensai Indonesia | Kursus Bahasa Jepang

Referensi

Artikel di atas dibuat dengan bersumberkan: