Aksara Katakana dan aksara Hiragana Jepang untuk Kanji

Aksara Katakana dan aksara Hiragana Jepang untuk Kanji. Jepang punya bahasa resmi yaitu bahasa Jepang mempunyai jumlah pengikut seratus dua puluh tujuh juta jiwa, bahasa Jepang terbagi menjadi dua bentuk Kyoutsugo merupakan petuturan umum dan Hyoujungo pertuturan dasar bentuk yang sering di sampaikan di acara formal seperti sekolah dan acara TV.

Tulisan bahasa Jepang berasal dari aksara Cina atau kanji yang diperkenalkan oleh pemerintah pada abad ke-4 masehi, sebelumnya Jepang tidak punya sistem penulisan yang sah sendiri. Tulisan Jepang dibagi menjadi tiga aksara: aksara kanji, aksara hiragana dan aksara katakana. Hiragana dan katakana merupakan unsur yang mengambil dari aksara kanji dengan pengaruh bahasa sangsekerta,hal itu bisa dilihat dari urutan aksara kana sendiri. Bahasa Jepang yang di pelajari di kursus bahasa Jepang saat ini merupakan perpaduan dari aksara kanji, aksara katakana dan aksara hiragana.

Aksara Katakana dan aksara Hiragana Jepang untuk Kanji


Jepang mengadopsi huruf kanji dari Cina sekaligus logat dari pengucapan bahasanya, untuk pemula mempelajari bahasa kanji terbilang sangat susah ditambah huruf itu punya penulisan tersendiri Sebelum belajar menguasai bahasa kanji untuk pemula terlebih dahulu harus bisa menguasai huruf katakana dan huruf hiragana. Aksara hiragana dan aksara katakana ditulis namun tidak mengubah arti atau tidak punya arti sama sekali sama seperti penulisan imbuhan pada penulisan Bahasa Indonesia.

Huruf Katakana biasa dipakai untuk menuliskan bahasa asing ke dalam bahasa Jepang biasa dipakai untuk transkripsi bahasa asing ke dalam terjemahan bahasa Jepang seperti tulisan ilmiah, teknis, nama tumbuhan, nama hewan, mineral serta penulisan teknis. Katakana ditandai dengan goresan garis lurus, bersudut, ringkas dan merupakan bentuk paling ringkas dari aksara Jepang.

Pengurutan Katakana dibagi menjadi dua yaitu Iroha (secara kuno) dan gujuon (pengurutan yang lebih umum). Aksara katakana terdiri dari 51 karakter tidak masuk tanda baca dan penulisan fungsional. Katakana terdiri dari kata standar dan huruf-huruf tambahan. Para katana Jepang terdiri dari 48 suku kata syllabograms (2 kata sudah tidak sering dipakai atau tidak pernah menjadi mapan). Contoh kalimat dengan huruf Katakana beddo (tempat tidur), meru (e-mail) dan terebi (TV)

Huruf Hiragana, huruf yang menjadi wakil dari sebutan suku kata, di zaman dahulu dikenal dengan onna de atau tulisan kaum wanita karena pada zaman dahulu yang sering memakai huruf ini adalah wanita sementara kaum laki-lakinya menggunakan kanji dalam masanya disebut katakana untuk sekarang. Hiragana digunakan pada abad ke-10 Masehi.

Kegunaan Hiragana, menulis kata keterangan adverb, beberapa kata benda noun, kata sifat adjektif, penulisan akhiran dari sebuah kata contohnya okuru (mengirim) jadi penulisannya okurigana, huruf Hiragana juga dipakai untuk menuliskan kata-kata yang tidak diketahui atau sudah tidak digunakan dalam bahasa kanji, penulisan buku anak-anak, komik dan manga atau anime dan digunakan untuk menulis furigana atau rubi (teks kecil di atas kanji sebagai tanda bagaimana kata bisa dibaca).

Bahasa kanji. Aksara kanji berasal dari aksara tionghoa yang diadopsi ke dalam bahasa Jepang, aksara Kanji berupa kata benda, kata sifat dan kata keterangan. Cara pengucapan bahasa kanji bisa beragam caranya bahkan satu bunyi bisa melambangkan dari berbeda huruf kanji karena bahasa kanji Jepang sekarang pengucapannya pun diadopsi ke Jepang dibedakan menjadi on’yomi (ucapan tionghoa) dan kun’yomi (ucapan Jepang).

Aksara vokal bahasa Jepang punya 5 huruf vocal a, e’, w,I,dan o pelafalnya ada juga yang mirip bahasa Melayu. Penulisan keterangan pada Bahasa Jepang. Tanda baca pada tulisan Jepang, dalam Bahasa Jepang tidak ada yang namanya tanda jarak atau spasi sementara untuk tanda baca seperti tanda Tanya dan tanda seru dapat ditemukan namun dalam bahasa yang tidak baku di akhir kalimat. Tanda baca yang ada dalam Bahasa Jepang yaitu titik dan koma.

Penulisan angka, pada zaman dahulu penulisan angka Bahasa Jepang menggunakan angka Cina namun seiring pergantian zaman angka yang dipakai bilangan hampir sama dengan Bahasa Indonesia hal itu sedikit mempermudah para tenaga kerja dalam memahami penulisan angka dan perhitungan. Tata bahasa penulisan Bahasa Jepang menggunakan aturan subjek-objek, tata bahasa juga menyangkut mengenai konjungsi, kata sifat, kata benda, partikel dan kesopanan.

Para ahli mencoba menemukan keakraban bahasa Jepang dengan bahasa yang lain, secara umum para ahli memperkirakan bahasa Jepang punya kemiripan dengan bahasa Altai namun ada juga yang mencari hubungan dengan bahasa Austronesia, secara forensic banyak yang menemukan kesamaan dengan bahasa Korea walaupun secara kosakata tidak terlalu mirip. Belajar bahasa Jepang bisa dilakukan di sekolah bahasa tensai Internasional

Huruf Katakana dan Hiragana menjadi huruf dasar sebelum belajar huruf kanji untuk program kursus bahasa jepang. Jika sudah menguasai huruf katakana dan huruf Hiragana maka bisa dengan mudah memahami materi yang akan diberikan oleh Tensai-International kursus bahasa jepang online gratis.